Muadzin adalah individu yang bertugas mengumandangkan panggilan ibadah, yakni “Azan” dan “Iqamah”.
Berikut 17 hal penting yang harus diketahui oleh Muadzin sebagaimana dilansir dari laman islampos.com:
1. Melaksanakan tugas dengan sukarela
Muadzin sebaiknya mengumandangkan adzan dan iqomah dengan sukarela, bukan karena imbalan atau bayaran.
2. Bersuara nyaring dan enak didengar
Muadzin sebaiknya memiliki suara yang nyaring dan bagus agar dapat didengar oleh banyak orang dan enak didengar.
3. Mengetahui waktu-waktu shalat
Muadzin harus benar-benar mengetahui waktu shalat dan dipercaya untuk mengumandangkan adzan pada awal waktu.
4. Bacaannya Tartil
Adzan sebaiknya dibaca dengan tartil, yaitu dengan melambatkan bacaan adzan dan mempercepat bacaan iqomah.
5. Suci dari hadas
Muadzin sebaiknya suci dari hadas besar dan kecil. Menurut ulama Syafi’iyah, Muadzin yang tidak dalam keadaan suci tetap sah tapi makruh. Menurut ulama Hanafiyah dan Imam Ahmad, tetap sah dan tidak makruh.
6. Suci dari najis
Badan dan pakaian Muadzin harus suci dari najis.
7. Berdiri di tempat tinggi
Muadzin sebaiknya berdiri di tempat tinggi agar lebih didengar banyak orang. Jika ada pengeras suara, Muadzin sebaiknya menggunakannya.
8. Menghadap kiblat
Saat mengumandangkan adzan dan iqomah, Muadzin sebaiknya menghadap kiblat. Hal ini dianggap sunnah karena semua Muadzin Rasulullah menghadap kiblat. Jika tidak menghadap kiblat, adzannya tetap sah tapi makruh.
9. Memalingkan muka
Muadzin sebaiknya memalingkan muka, leher, dan dada ke kanan saat membaca "Hayya alashsolah" dan ke kiri saat membaca "Hayya alalfalah".
10. Memasukkan jari ke telinga
Muadzin sebaiknya memasukkan dua anak jari ke dalam dua telinganya saat membaca Adzan.
11. Mengeraskan suara
Muadzin sebaiknya mengeraskan suaranya walaupun dalam keadaan sendirian.
12. Tidak berbicara ketika azan dan iqamat
Muadzin sebaiknya tidak berbicara saat adzan dan iqomah.
13. Mengucapkan ‘Ashalatu khairum minnanaum pada azan shalat subuh
Muadzin sebaiknya mengucapkan ‘Ashalatu khairum minannaum‘ dua kali pada adzan subuh.
14. Membaca Iqamat setelah imam tiba
Muadzin sebaiknya membaca iqomah ketika imam telah tiba di masjid atau mushala. Jika imam tiba saat adzan dikumandangkan, Muadzin menunggu isyarat dari imam.
15. Memberi jarak antara azan dan iqamat
Muadzin sebaiknya memberi jarak antara adzan dan iqomah untuk memberi kesempatan kepada jamaah yang ingin sholat berjama’ah.
16. Boleh mengumandangkan azan saja
Muadzin yang mengumandangkan adzan sebaiknya juga melakukan iqomah, namun boleh juga iqomah dibacakan oleh orang lain.
17. Membaca doa
Setelah mengumandangkan adzan dan iqomah, Muadzin sebaiknya membaca doa.
Demikianlah 17 hal yang harus diketahui oleh seorang Muadzin.
Ilustrasi Microfon Masjid (Foto: turk_stock_photographer/Getty Images/iStockphoto)