5 Arsitektur Masjid Bersejarah di Indonesia yang Sarat Filosofi
5 Arsitektur Masjid Bersejarah di Indonesia yang Sarat Filosofi
Rabu, 05 Juni 2024 10:03 WIB | 213 views

Dalam rangka menyambut perayaan Isra Mikraj pada 28 Februari 2022, mengunjungi masjid-masjid bersejarah di Indonesia bisa menjadi sebuah "perjalanan spiritual" yang mendalam. Selain memberikan ketenangan jiwa, kemegahan arsitektur masjid-masjid ini juga menenangkan raga.

Selain usianya yang tua, arsitektur masjid-masjid ini juga kaya akan nilai filosofis yang menarik untuk dipelajari. Beberapa masjid bahkan menggabungkan unsur budaya Islam dengan budaya lokal, menambah kedalaman makna pada bangunan tersebut.


Berikut lima masjid bersejarah di Indonesia yang memiliki arsitektur megah dan penuh filosofi dilansir dari laman kemenparekraf.go.id:


1. Masjid Istiqlal (Jakarta)

Masjid Istiqlal, yang dirancang oleh arsitek Friedrich Silaban, merupakan salah satu masjid bersejarah yang tak boleh dilewatkan. Masjid ini memiliki 12 tiang yang melambangkan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiulawal. Terdiri dari 5 lantai, yang melambangkan 5 Rukun Islam, jumlah salat wajib, dan jumlah sila dalam Pancasila. Menaranya setinggi 6.666 cm, melambangkan jumlah ayat dalam Al-Qur'an.


2. Masjid Raya Baiturrahman (Aceh)

Dirancang oleh kapten angkatan darat Belanda, Gerrit van Bruins, Masjid Baiturrahman memiliki pintu masuk besar dengan ornamen dan celah-celah yang memungkinkan cahaya masuk. Kolom masjid terbuat dari beton dengan sentuhan putih yang melambangkan kebersihan atau kesucian.


3. Masjid Agung Demak (Jawa Tengah)

Dibangun oleh Raden Patah pada abad ke-15, Masjid Agung Demak memiliki atap tumpang yang menyerupai punden berundak, menunjukkan akulturasi Islam dengan budaya lokal. Masjid ini memiliki 5 pintu yang melambangkan Rukun Islam dan 6 jendela yang terinspirasi dari Rukun Iman.


4. Masjid Menara Kudus (Jawa Tengah)

Dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 M, Masjid Menara Kudus terkenal dengan desain uniknya yang mengadopsi bentuk candi Hindu, menunjukkan akulturasi yang kuat. Atap masjid dibuat bertumpang dengan jumlah ganjil.


5. Masjid Agung Banten (Banten)

Masjid Agung Banten memperlihatkan perpaduan budaya Jawa, Tiongkok, Eropa, dan Hindu. Atap bangunan utama masjid bertumpuk lima mirip pagoda Tiongkok, dirancang oleh arsitek Tionghoa Tjek Ban Tjut. Ciri khas masjid Jawa terlihat pada gapura di keempat arah mata angin, sementara paviliun bergaya Eropa kuno di sisi selatan menambah keunikan masjid ini.



Ilustrasi Masjid Istiqlal (Foto: istiqlal.or.id)



Berikan Komentar Via Facebook