Pembangunan Gedung dan Kawasan Masjid Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, telah dimulai. Masjid utama ini dirancang untuk menampung hingga 61.000 jemaah, dengan kubah khas yang menyerupai sorban.
Berbeda dengan masjid lainnya di IKN, Masjid Negara akan dikelilingi oleh air, embung, dan menonjolkan keindahan desain eksterior serta interiornya.
Nyoman Nuarta, perancang masjid, menjelaskan bahwa pintu masjid didesain untuk memanfaatkan arah angin.
"Arah anging dari mana pun bisa masuk. Kemudian udara panas akan keluar dari puncak kubah, sehingga udara segar akan selalu ada dalam masjid," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Senin (1/4/2024).
Presiden Joko Widodo, saat peletakan batu pertama (groundbreaking), berharap masjid ini menjadi contoh pembangunan masjid dunia dan merepresentasikan keberagaman Indonesia.
Masjid Negara IKN juga akan dilengkapi dengan infrastruktur kawasan seperti lansekap, utilitas, serta jalan dan jembatan. Selain masjid, kawasan ini akan memiliki gereja katedral, vihara, pura, dan kelenteng.
"Ini akan menunjukkan betapa kira ini sangat beragam tetapi kerukunan tetap terus kita jaga untuk membangun persatuan di negara kita," tambah Presiden.
Presiden berharap Masjid Negara ini menjadi tempat nyaman bagi umat muslim untuk berbagai aktivitas keagamaan dan sosial, serta simbol toleransi dan moderasi beragama di IKN.
"Saya ingin masjid yang ada dibangun ini bisa menjadi contoh dari masjid-masjid negara di dunia dan menampilkan kekhasan Indonesia, menampilkan kekhasan Ibu Kota Nusantara," kata Jokowi.
Green Building
Sejalan dengan konsep green city dalam pembangunan IKN, masjid ini akan dirancang sebagai bangunan ramah lingkungan dengan material yang minim limbah. Proyek ini berdiri di atas lahan seluas 3,2 hektar dengan nilai kontrak konstruksi hampir Rp1 triliun, tepatnya Rp940 miliar.
Pelaksana konstruksi Masjid Negara IKN adalah PT Hutama Karya (Persero) bekerja sama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (KSO Adhi-HK). Lingkup pekerjaannya meliputi struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, dan pemipaan (MEP), kawasan atau lansekap, bangunan penunjang, bangunan komersial, serta jembatan.
Tim konstruksi akan menghadapi tantangan dalam tahap pembangunan kubah unik yang menyerupai sorban. Teknik khusus diperlukan untuk memastikan hasil sesuai dengan desain awal dan proyek selesai tepat waktu.
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero), Tjahjo Purnomo, menyatakan bahwa tim telah menyiapkan strategi penanganan, termasuk monitoring kualitas pekerjaan secara intensif dan periodik, penerapan teknologi Building Information Modelling (BIM), serta penggunaan struktur pracetak. Proyek ini ditargetkan selesai dalam 400 hari kalender, yaitu akhir tahun 2024.
Ilustrasi Desain Masjid Negara IKN.(Dok. Hutama Karya)