Perjalanan Sejarah Masjid Quba: Masjid Pertama yang Dibangun oleh Rasulullah
Perjalanan Sejarah Masjid Quba: Masjid Pertama yang Dibangun oleh Rasulullah
Sabtu, 27 April 2024 10:46 WIB | 488 views

Pada zaman kenabian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai titik pusat untuk menggalang persatuan di antara umat Muslim serta untuk merundingkan berbagai masalah yang dihadapi. Salah satu masjid yang ikonis dalam sejarah Islam adalah Masjid Quba, yang menjadi tonggak penting dalam perkembangan agama ini. Menariknya, Masjid Quba adalah masjid pertama yang didirikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.


Proses Pembangunan Masjid Quba

Masjid Quba dibangun pada tahun 1 Hijriah atau 622 Masehi di Quba, sebuah kawasan pinggiran Yatsrib yang terletak sekitar 3 kilometer di selatan. Pembangunan masjid ini dimulai ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya melakukan hijrah ke Madinah dan singgah di Quba selama lima hari.

Tanah untuk pembangunan Masjid Quba disumbangkan oleh keluarga Kalsum bin Hadam dari kabillah Amir bin Auf. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat secara bergotong-royong membangun masjid ini. Batu pertama diletakkan oleh Rasulullah, diikuti oleh Abu Bakar, Umar, dan Utsman, serta dikerjakan bersama oleh para sahabat Muhajirin dan Anshar hingga selesai.

Pentingnya Masjid Quba tercermin dalam fakta bahwa Malaikat Jibril membantu dalam menentukan arah kiblat dari masjid ini. Masjid ini juga menjadi tempat diadakannya sholat berjamaah secara terbuka untuk pertama kalinya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering mengunjungi Masjid Quba setiap hari Sabtu, Senin, dan Kamis selama hidupnya. Setelah wafatnya Rasulullah, para sahabatnya tetap menjaga masjid ini dan melaksanakan sholat di dalamnya. Oleh karena itu, mengunjungi Masjid Quba menjadi sangat dianjurkan bagi umat Islam yang melaksanakan ibadah haji atau umrah sebagai bentuk penghormatan kepada perjuangan Rasulullah.


Arsitektur Masjid Quba

Meskipun sederhana, Masjid Quba menjadi contoh bagi masjid-masjid modern dalam hal arsitektur. Bangunan ini terdiri dari ruang berbentuk persegi empat yang dikelilingi oleh dinding. Terdapat serambi di sebelah utara dengan atap dari pelepah daun kurma. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid, terdapat sumur untuk berwudhu yang senantiasa terjaga kebersihannya.

Masjid Quba memiliki 19 pintu, termasuk tiga pintu utama untuk masuk ke dalam masjid, dua untuk jemaah laki-laki dan satu untuk jemaah perempuan. Di ruang utama masjid juga terdapat ruang untuk belajar mengajar.

Ketika arah kiblat umat Islam berubah, Masjid Quba juga mengalami rekonstruksi agar menghadap ke Masjidil Haram di Makkah. Seiring dengan perkembangan zaman, masjid ini telah mengalami perbaikan dan perluasan berkali-kali. Khalifah Umar bin Abdul Aziz bahkan membangun menara setinggi 47 meter di masjid ini.

Dilansir dari laman detikHikmah, kini Masjid Quba memiliki luas 135.000 m2 dengan berbagai fasilitas modern seperti lantai marmer anti-panas dan atap yang dapat terbuka dan tertutup secara otomatis. Meskipun mengalami perubahan, Masjid Quba tetap menjadi simbol perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan dakwah Islam melalui pembangunan masjid sebagai bagian dari kepentingan umat.



(Foto/Gambar: Ilustrasi Masjid Quba/Dok. Taha Ahmed/Getty Images/iStockphoto)



Berikan Komentar Via Facebook